Adab Masuk Masjid Nabawi dan Ziarah ke Makam Rasulullah

Syawal Travel – Pembimbing Jemaah Umrah biasanya akan selalu mengingatkan rombongannya agar memaksimalkan ibadah selama berada di Madinah, yakni di Masjid Nabawi. Tak lupa mereka mengingatkan agar jemaah selalu menjaga adab saat berada di MasjidNabawi, termasuk ketika ziarah ke makam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Misalnya, merendahkan suara saat mengucap salam di makam Rasulullah, makam Abu Bakar Ash Shiddiq dan makam Umar bin Khattab. Adab lainnya adalah, jemaah yang masuk ke Masjid Nabawi disunahkan membaca doa terlebih dahulu.

Berikut Bacaan doa masuk Masjid Nabawi dikutip dari buku Doa dan Dzikir, Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama Repubelik Indonesia,

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ , رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ , وَاغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لىِ أَبْواَبَ رَحْمَـِكَ وَأَدْخِلْنِى فِيْهاَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .

“Bismillah wa’alaa millati rasulillaahi. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaana nashiiraa. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin wa’alaa aali sayyidina Muhammadin, waghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika wa adkhilni fiihaa yaa arhamar raahimiin.”

Artinya:
“Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. Ya Allah masukkanlah aku dengan ca ra masuk yang benar, dan keluarkanlah pu la aku dengan cara keluar yang be nar, dan be ri kanlah padaku dari sisiMu kekuasaan yang dapat menolong. Ya Allah limpahkanlah rah mat ke pada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Am punilah dosaku, bukalah pintu rahmat-Mu bagiku dan ma sukkanlah aku ke dalamnya, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”

Setelah itu masuk ke dalam masjid dengan mendahulukan kaki kanan, masuk dengan tenang serta sopan. Saat meniatkan ke Masjid Nabawi, bawalah sandal yang ringan dan mudah disimpan sendiri. Sebab tak ada tempat penitipan sandal. Dan sandal yang ditaruh sembarangan bakal dibersihkan oleh petugas.

Di dalam masjid, dianjurkan mengerjakan shalat sunnah tahiyyatulmasjid, selain tentunya sholat Fardhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, bersabda:

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) itu lebih baik dari 1000 sholat di masjid lainnya, selain di Masjidil Haram.”

Disunahkan juga mengerjakan sholat sunah di raudhoh, yakni area Masjid Nabawi yang berada di antara mimbar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kamar beliau yang sekarang menjadi makam Nabi Muhammad.

Dalam Hadits Tirmidzi, diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

“Antara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) dari taman-taman surga.”

Selesai sholat dari raudhoh, dianjurkan keluar lalu berjalan ke arah kiri menuju makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab. Saat sampai di makam Rasulullah, disarankan menghadap ke arah makam degan membelakangi kiblat sambil mengucap salam untuk Rasulullah. Selanjutnya bergerak menuju makam Abu Bakar dan Umar Radhiallahu’an serta mengucap salam.

Saat ziarah ke makam Rasulullah dilarang mengeraskan suara. Cukuplah suara itu terdengar bagi dirinya sendiri. Hindari juga perbuatan mengusap-ngusap dan mencium pintu makam Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam, sebab itu termasuk perkara yang dilarang oleh Rasulullah.

× Info dan Layanan